TINJAUAN PUSTAKA
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL
Manusia adalah mahkluk, untuk
mencapai kepuasan dalam kehidupan , bina hubungan interpersonal yang positif.
I. PENGERTIAN
Dibawah ini ada beberapa
pengertian menurut tokoh tokoh antara lain ;
Stuart and Sudden (1998)
Hubungan interpersonal yang sehat
terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan, sementara
identitas pribadi masih tetap
dipertahankan.
Rogers
Karakteristik hubungan yang sehat
: terbuka, menerima orang lain sebagaisebagai orang yang mempunyai nilai
sendiridan adanya rasa empati.
Gangguan hubungan social
Pengertian:
Keadaan dimana seorang individu
berpartisipasi dalam kuantitas yang
berlebihan atau tidak cukup atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial
(Townsend,1998)
II. RENTANGAN
RESPONDEN SOSIAL

Sosial
Kesepian
Manipulasi
Otonomi Menarik diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme
Saling ketergantungan
(Stuart and Sundeen,hal 441)
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON
SOSIAL MALADAPTIF
Perilaku
|
Karakteristik
|
Manipulasi
|
Orang lain diperlakukan seperti obyek hubungan terpusat
pada masalah pengendalian individu, berorientasi pada diri sediri atau pada
tujuan, bukan berorintasi pada orang lain.
|
Narkisisme
|
Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha
|
Inplusif
|
Mendapatkan penghargaan, pujian, sikap egosentris,
pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung. Tak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman , penilaian yang buruk tidak dapat diandalkan
|
Perilaku menarik diri :
Adalah usaha menghidari interaksi dengan orang lain dimana individu
merasa bahwa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi
rasa, fikiran, prestasi / kegagalan, ia mempunai kesulitan berhubungan secara
spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri,
tidak ada perhatian dan tak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.
III. KARAKTERISTIK
PERILAKU MENARIK DIRI
·
Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan /
minum berlebihan
·
Berat badan menurun /meningkat dratis
·
Kemunduran kesehatan fisik
·
Tidur berlebihan
·
Tingal ditempat tidur dalam waktu yang lama
·
Banyak tidur siang
·
Kurang bergairah
·
Tak mempedulikan lingkungan
·
Aktivitas menurun
·
Mondar – mandir / sikap mematung, melakukan
gerakan secra berulang (jalan mondar mandir)
·
Menurunnya kegiatan seksual
TUGAS PERKEMBANGAN
BRHUBUNGAN DENGAN
PERTUMBUHAN
INTERPERSONAL
Tahap perkembangan
|
Tugas
|
Masa bayi
|
Menetapkan landasan percaya
|
Masa bermain
|
Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
|
Masa pra sekolah
|
Belajar menunjukkan
inisiatif dan rasa tanggung jawab dan hati nurani
|
Masa sekolah
|
Belajar berkompetisi, bekerja sama dan berkompromi
|
Masa pra remaja
|
Menjadi intim dengan teman sejenis kelamin
|
Masa remaja
|
Menjadi intim dengan lawan jenis kelamin dan tidak
tergantung pada orsng tua
|
Masa dewasa muda
|
Menjadi saling tergantung dengan orang tua, teman, menikah
dan mempunyai anak
|
Masa tengah baya
|
Belajar menerima
|
Masa dewasa
|
Berduka karena kehilangan dan mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya.
|
IV. FAKTOR – FAKTOR
PENCETUS GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL.
1. Faktor
perkembangan
·
Gangguan dalam pencapaian tingkat perkembangan.
·
Sistem kelarga yang terganggu.
·
Norma keluarga kurang mendukung hubungan keluarga
dengan pihak lain diluar keluarga.
·
Faktor biologik
·
. Genetik, neurotransmiter masih perlu penelitian lebih
lanjut.

2. Faktor
sosio cultural
·
Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukng
·
Harapan yang tidak realistic terhadap hubungan
V. STRESSOR
PENCETUS
1. Stressor
sosio cultural
·
Menurunya satabilitas unit keluarga
·
Berpisah dari orang yang berarti dalam
kehidupannya
2. Stresor
psikologik
·
Ansietas berat yang berkepenjangan dengan
keterbatasan untuk mengatasi.
VI. SUMBER KOPING
·
Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam
keluarga dan teman.
·
Hubungan dengan hewan peliharaan
·
Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan stress
interpersonalseerti kesenian,musik,tulisan.
VII. MEKANISME
KOPING
1. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian
anti social
·
Poyeksi
·
Pemisahan
·
Merendahkan orang lain
2. Koping
yang berhubungan dengan gangguan kepribadian “border line”
·
Pemisahan
·
Reaksi formasi
·
Proyeksi
·
Isolasi
·
Idealisasi orang lain
·
Merendahkan orang lain.
LANGKAH-LANGKAH PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Fraktor
predisposisi
a. Faktor tumbuh kembang
Pada masa tumbuh kembang individu
mempunyai tugas perkembsangan yang harus dipenuhi, setiap tahap perkembangan
mempunyai spesifikasi tersendiri
Bila tugas dalam perkembangan tidak
terpenuyhi akan menghambat tahap
Perkembangan selanjutnya dan dapat
terjadi gangguan hubungan social.
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga
merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan hubungan sosial, termasuk
komunikasi yang tidak jelas (double blind komunikation), ekspresi emosi yang
tinggi dalam keluarga danpola asuh keluarga yang tidak menganjurkan anggota
keluarga untuk berhubungan di luar lingkungan keluarga.
c. Isolasi
sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan factorpendukung
untuk terjadinaya ada gangguan hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh
noma-norma yang dianut keluarga yang salah, dimana tiap anggota keluarga yang
tidak produktif diasingkan dari hubungan sosialnya misalnya : usia lanjut,
penyakit kronis, penyandang cacat dan lain-lain.
2. Faktor predisposisi
a. Struktur sosial budaya
Stres yang ditimbulkan oleh factor sosial budaya antara lain
keluarga yang labil, berpisah dengan orang yang terdekat/berarti, perceraian
dan lain-lain.
b. Faktor hormonal
Gangguan dari fungsi kelenjar bawah otak (gland pituitary )
menyebabkan turunya hormon FSH dan LH. Kondisi ini terdapat pada pasien
skizofrenia.
c. Hipotesa
virus
Virus HIV dapat menyebabkan prilaku spikotik.
d. Model
biological lingkungan sosisal
Tubuh akan menggambarkan ambang toleransi seseorang terhadap
stress pada saat terjadinya interaksi dengan interaksi sosial.
e. Stressor
psikologik
Adanya kecemasan berat dengan terbatasnya kemampuan
menyelasaikan kecemasan tersebut.
3. Prilaku
a. Tingkah
laku yang berhubungan dengan curiga
1. Tidak
mampu mempercayai orang lain.
2. Bermusuhan.
3. Mengisolasi
diri dalam hubungan sosial
4. Paranoia
b. Tingkah laku yang berhubungan
dengan dependen
1. Ekpresi
perasaan tidak langsung dengan tujuan.
2. Kurang
asertif
3. mengisolasi
diri dalam hubungan sosial
4. Harga
diri rendah
5. Sangat
tergantung dengan orang lain.
c. Tingkah laku yang berhubungan
dengan kepribadian anti sosial.
1. Hubungan
interpersonal yang dangkal
2. Rendahnya
motifasi untuk berubah
3. Berusaha
untuk tampil menarik.
d. Tingkah laku yang berhubungan
dengan borderline.
1. Hubungan
dengan orang lain sangat stabil
2. Percobaan
bunuhdiri yang manipulatif
3. Susunan
hati yang negatif (depresif)
4. Prestasi
yang rendah
5. Abivalensi
dalam hubungan dengan orang lain
6. Tidak
tahan dengan sendirian
e. Tingkah laku yang berhubungan
dengan menarik diri
1. Kurang
spontan
2. Apatis,
ekpresi wajah kurang berseri
3. Tidak
merawat diri dan tidak memperhatikan dirinya
4. Tidak
mau komonikasi verbal
5. Mengisolasi
diri
6. Kurang
sadar dengan lingkungan sekitar
7. Kebutuhan
fisiologis terganggu
8. Aktivitas
menurun
9. Kurang
energi, harga diri rendah, postur tubuh berubah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang
berubungan dengan hubungan sosial.
Diagnosa menurut NANDA :
1. Resiko
terjadi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan menarik diri
2. Koping
keluarga inefektif
3. Koping
indifidu inefektif
4. Kesepian
berhubungan dengan menarik diri
5. Perubahan
proses berfikir
6. Isolasi
sosial berhubungan dengan kemampuan hubungan sosial inadekuat
7. Ganggiuan
persepsi (harga diri rendah) berhubungan dengan persepsi keluarga nonrealistik
dalam berhubungan.
8. Menarik
diri berhubungan dengan waham curiga.
9. Kebersihan
diri kurang berhubungan dengan kurang energi
10. Gangguan
hubungan sosial berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap lingkungan.
11. Menurunya
aktivitas motorik berhubungan kurangnya perhatian terhadap lingkungan.
12. Potensial
defisit cairan berhubungan dengan tidak mau merawat diri.
13. Gangguan
komonikasi verbal
14. Gangguan
interaksi sosial berhubungan dengan menarik diri
C. PERENCANAAN
Ada beberapa prinsip rencana asuhan
keperawatan dengan klien gangguan hubungan sosial, antara lain :
1. Bina
hubungan saling percaya
2. Bantu
klien menguraikan kelebihan dan kekurangan interpersonal.
3. Bantu
klien membina kembali hubungan interpersonal yang positf / adaptif dan
memberikan kepuasan timbal balik :
·
Beri penguatan dan kritikan yang positif
·
Jangan perhatikan klien saat
manipulatif/ekploratif,konfrontasi
·
Bertindak sebagai model peran, latih prilaku
·
Dengarkan semua kata-kata klien dan jangan
menyela saat klien bertanya.
·
Berikan penghargaan saat klien dapat berprilaku
yang positif
·
Hindari ketergantungan klien
·
Kembangkan hubungan terapeutik dengan klien
“bukan anda”, tetapi perilaku anda yang tidak dapat diterima.
4. Perhatikan
kebutuhan ADL klien
5. Libatkan
dalam kegiatan ruangan.
6. Ciptakan
lingkungan terapeutik
7. Terapi
somatic
8. Libatkan
keluarga/system pendukung untuk membantu mengatasi masalah klien.
D. PELAKSANAAN
Pelaksanaan
sesuai dengan rencana keperawatan yang ada dan dilakukan di lapangan
E. EVALUASI
Klien mengadakan
hubungan interpersonal yang efektif, dapat bekerjasama dengan perawat dan
keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “ B’ DENGAN DIAGNOSA
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL ( MENARIK DIRI)
PENGKAJIAN
I.
IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. B ( L)
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Alama : Dharma wangsa VII /30 Surabaya
Ruang rawat : Ruang G
R M : 016331
Tanggal masuk : 10-02-2001
Tanggal pengkajian : 22-02-2001
Informan : Klien, orang tua serta catatan medik
II. ALASAN MASUK
Klien
ngamuk-ngamuk selama satu minggu di rumah, setiap orang yang lewat didorong,
kadang-kadang dipukul,bahkan ada yang diserangnya dengan gunting. Sebelumnya
klien selalu mengurung diri di kamar.
Keluhan utama di rumah sakit jiwa
:
-
Klien mengatakan
“ Saya tidak sakit “.
- Di rumah sakit klien sukar tidur, menyendiri
di kamar, kurang bergaul dengan klien-klien yang lain, dan klien jarang
mengikuti kegiatan terapi
di rehabilitasi.
Masalah keperawatan : Menarik
diri.
III. FAKTOR
PREDISPOSISI
A. Klien pernah mengalami
gangguan jiwa, dan pernah juga dirawat di
RSJ Menur sebanyak dua kali :
1. Tahun
1997 : Pulang paksa
2. Tahun
1998 : Melarikan diri
B. Pengobatan sebelumnya kurang
berhasil.
Klien
malas kontrol, pernah putus pengobatan selama tiga bulan karena keluarga tidak
mampu membeli obat, sehingga klien kambuh lagi.
Masalah keperawatan :
-
Koping keluarga inefektif
-
Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat klien
Gangguan jiwa
-
Resiko tinggi kekambuhan.
C. Anggota keluarga tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa
D. Pengalaman masa lalu yang
tidak menyenangkan :
1.
Sebelum klien mengalami gangguan jiwa pernah
bingguang karena mempunyai hutang
praktikum.
Klien pernah gagal dalam
mencalonkan temannya sebagai ketua senat. Klien mengatakan kepada keluarganya,
bahwa semua teman-teman se-kampus membenci dia.
2.
Klien pernah masuk rumah sakit jiwa menur sebanyak dua
kali dengan alasan dirumah klien sering marah-marah, suka membentak orang,
pernah mencoba memukul ayahnya, pernah telanjang tanpa perasaan malu, serta
komonikasi kadang-kadang nyambung kadang-kadang tidak.
Masalah keperawatan :
-
Menarik diri
-
Resiko tinggi tindak kekerasan.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vita : TD :
120/80 mmHg Suhu : 36 C
Nadi : 88 x/mt RR :
20x/mt.
2. Tinggi badan dan berat badan tidak terkaji.
3. Keluhan fisik tidak ada.
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Keterangan :
![]() |
||||||
|
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
|
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
|
||||||
B. Konsep diri
1. Gambaran
diri
Klien mengatakan “ menyukai semua
bagian tubuhnya “.
2. Identitas
diri
Klien anak
ke-dua dari empat bersaudara. Klien anak penurut, pendiam,tertutup dan belum
menikah.
3.
Peran
Klien berperan sebagai seorang
anak. Di rumah klien membantu ibunya mncuci pakaian,mengangkat air, dan menjaga
took.
4. Ideal
diri
Klien mempunyai cita-cita mendirikan apotik
tapi tidak tercapai.
Harapan klien sekarang ingin cepat pulang dan
berkumpul lagi bersama orang tua.
5. Harga
diri
Klien malu bergaul dengan
temannya dikampus karena klien gagal dalam calonnya untuk menjadi ketua
senat,klien merasa dirinya dibenci oleh teman-temannya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah.
·
Hubungan sosial
-
Orang yang paling dekat di rumah adalah oran tuanya
-
Klen orangnya pendiam,jarang berkomunikasi dengan orang
lain dan susah untuk memulai sesuatu pembicaraan .
-
Selama sakit, di rumah klien jarang keluar rumah,selalu
di dalam rumah. Saat di rumah sakit sering diam di kamarnya dan tidur, jarang
ikut kegiatan terapi di rahab.
Masalah keperawatan : Gangguan
interaksi sosial.
·
Spiritual
Klien seorang muslim yang percaya kepada Allah SWT. Pada waktu sehat
klien sering ikut kegiatan mengaji, sedangkan waktu sakit (sekarang ) tidak
teratur sembayang.
VIII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
; tidak rapi.
DS: “ saya
tidak/jarang sisiran karena tidak punya sisir”
“ baju yang saya pakai ini sudah
sejak kemarin lusa”
DO: - Klen selalu memakai seragam RSJ
ruang “G”
- Rambut
klien terkesan acak-acakan tidak pernah disisir
-
Kuku panjang
Masalah keperawatan : Defisit
perawatan diri.
2. Pembicaraan
Klien berbicara agak lambat dan
sulit untuk memulai suatu pembicaraan. Klien hanya bicara jika ditanya dan
jawabannya singkat, kadang hanya mengangguk saja. Kontak mata saat bicara
kurang, saat bicara sering kepalanya menunduk, sesekali mengangkat kepala saat
menjawab pertanyaan disertai dengan ekspresi wajah curiga.
Masalah keperawatan : Curiga.
3. Aktifitas
motorik
Klien tampak lesu,sering tidur
bangun apabila di panggil pada saat makan dan mau minum obat. Klien jarang
keluar ruangan untuk jalan-jalan, jarang ikut kegiatan terapi kerja,musik,
selalu menyendiri, klien mau jalan-jalan bila diajak.
4. Alam
perasaan
Klien tampak sedih,klien jarang
berbicara, pandangan klien kosong.
Masalah keperawatan : Gangguan alam
perasaan : sedih.
5. Afek
: Datar
Klien bereaksi bila ada respon dalam
waktu singkat.
6.
Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif , kontak
mata kurang saat berbicara, pandangan klien menunjukan curiga,klien memandang
perawat/petugas hanya sebentar saja,klien bnayak berbicara dengan orang lain
dengan kepala tetap tunduk.
Masalah keperawatan : Curiga.
7. Persepsi
Klien sering mendengar
suara-suara seperti mengolok-olok dia.
Masalah keperawatann : Perubahan
sensori perceptual {Halusinasi pendengaran).
8. Proses
berpikir : Blocking
Pada saat berbicara kadang klien berhenti
berbicara secara tiba-tiba.
Masalah
keperawatan : Gangguan proses berpikir : Arus blocking.
9. Isi fikir
Waham curiga, klien suka menyendiri,
jarang bergaul dengan pasien lain, serta klien tidak mau diajak jalan-jalan
sama temannya.
10.Tingkat
kesadaran
Kesadaran klien kompos metis, tidak ada disorientsi.
Pada saat klien ditanya kapan masuk rumah sakit ?, klien menjawab dengan benar.
Klien sadar bahwa dia berada di rumah sakit dan klien masih mengenal ibunya
pada saat dikunjungi.
11.Memori
Klien masih mampu mengingat
peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi
Pada masa lampau, dibuktikan
dengan kmampuan klien menceritakan pengalamannya masa lalu, demikian juga
dengan peristiwa yang baru saja dialami oleh klien.
Daya ingat klien saat ini
baik,klien ingat jadual makan, minum obat,dan saat ditanya apakah sudah mandi
.?, jawabnya “sudah”
12.Tingkat konsenterasi dan
berhitung
Daya konsentrasi cukup baik,dalam
komunikasi klien mendengarkan dengan tenang, dan tidak mengalihkan perhatian.
Kemampuan berhitung klien cukup
baik, dibuktikan dengan kemampuan klien mengurutkan angka 10 sampai dengan
angka satu
13.Kemampuan pnilaian
Gangguan penilaian termasuk
ringan, engan kemampuan klien memberikan keputuisan dengan bantuan orang lain.
Klien diberikan pilihan ganti baju atau madi dulu, ternyata setelah dibreikan
penjelasan klien memilih mandi dulu.
14.Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya
sakit dan harus menjalani perawatan di RSJ menur.
VII. KEBUTUHAN
PERSIAPAN PULANG
1.
Makan : Klien
makan dan minum tanpa disuap, mampu mengambil, klien mencici alat makan setelah
makan.
2.
BAB/BAK :
Klien BAB dan BAK tanpa bantuan.
3.
Mandi : Klien
manpu mandi sendiri,sehari dua kali, terkadang masih perlu dingatkan.
4.
Berpakaian :
Klien mengganti baju sendiri, 2-3 hari sekali dan masih perlu diingatkan.
5.
Istirahat : Klien sering tidur, sebelum tidur klien
melamun.
6.
Penggunaan: Klien mau minum obat tanpa dipaksa.Obat
7.
Pemeliharaan : Perawatan lanjuatan : ada (Keluarga
mencanangkan kesehatan kontrol. Sistem pelindung: ada (Keluarga memperhatikan
klien)
8.
Kegiatan di : Klien mampu melakukan pekerjaan ringan,
seperti : dalam rumah menyapu dalam rumah, mencuci piring, dan menjaga kios.
9.
Kegiatan di
: Luar rumah.
Masalah
keperawatan : Defisit perawatan diri.
VIII. MEKANISME
KOPING
·
Menyendiri
·
Tidak terbuka sama orang lain
·
Menarik diri
·
Tingkah laku kekerasan
Masalah keperawatan : Koping individu inefektif.
IX. MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1.
Masalah yang berhubungan dengan kelompok.
2.
Klien jarang bergaul, lebih sering menyendiri, melamun
dan tidur.
3.
Masalah yang berhubungan dengan lingkungan
4.
Kliemn menarik diri, jarang sekali bersama dengan
pasien yang lain, mau jalan-jalan kalau diajak/diingatkan oleh petugas.
5.
Masalah yang berhubungan dengan pendidikan.
6.
Klien kuliah difarmasi sampai skripsi tapi belum sampai
diwisuda,jika Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan
7.
Klen belum bekerja.
8.
Masalah dirumah klien tekadang masih membuka-buka
bukunya.
9.
yang berhubungan dengan perumahan
10.
Klien masih tinggal bersama ayah dan ibu.
11.
Masalah yangberhububgan dengan ekonomi.
12.
Masalah yang berhubungsn dengsn kesehatan.
Klien jarang kontrol.
Masalah
keperawatan :
·
Menarik diri.
·
Resti kekambuhan
X PENGETAHUAN
KURANG TENTANG
1.
Penyakit jiwa
2.
Koping
3.
Sistem pendukung
4.
Faktor presipitasi
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa
medik : Skizofrenia hebifrenik
berulang
XII. DAFTAR MASALAH
KEPERAWATAN
1.
Resiko tinggi kekerasan
2.
Menarik diri
3.
Koping keluarga inefektif
4.
Kurang pengetahuan keluarga
5.
Resiko tinggi kekambuhan
6.
Harga diri rendah
7.
Gangguan interaksi sosial
8.
Defisit perawatan diri
9.
Curiga
10.
Gangguan alam perasaan sedih
11.
Intoleransi
aktifitas
12.
Regimen therapy
inefektif
XIII. DAFTAR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko
tinggi kekerasan b.d perubahan persepsi
sensori (halusinasi pendengaran)
2. Perubahan
persepsi sensori (halusinasi pendengaran ) b.d
gangguan interaksi sosial (menarik diri)
3. Gangguan
interaksi sosial (menarik diri ) b.d harga diri rendah.
4. Intoleransi
aktifitas b.d menarik diri
5. Defisit
perawatan diri b.d intoleransi aktifitas
6. Harga
diri rendah b.d koping keluarga
inefektif.
7. Resiko
tinggi kekambuhan b.d regimen therapy inefektif.
8. Gangguan
interaksi sosial (menarik diri) b.d curiga
9. Regimen
therapy inefektif b.d kurang pengetahuan keluarga merawat klien gangguan jiwa.
POHON MASALAH
|
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
1 komentar:
Casino - Mapyro
Welcome 의정부 출장안마 to the Casino at Sycuan Valley. The Casino at Sycuan Valley is 거제 출장마사지 a full-service, all-new destination 안동 출장안마 and gaming destination in 군포 출장안마 the heart of 충주 출장마사지 Central Oregon.
Posting Komentar